Pages

  • Beranda
  • Tumbuhan
  • Umum
  • Kuliner
  • Olah Raga

Tumbuhan


TANAMAN OBAT


1. KENCING MANIS :

KENCING manis ( diabetes mellitus ), timbul karena tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup sehingga gula dalam darah tidak bisa diubah menjadi glikogen yang bisa disimpan dalam otot atau jaringan hati.
Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat dan ginjal tidak mampu menyerap gula ini kembali sehingga gula darah lolos melalui saringan dan keluar bersama air seni.

Gejala yang umum diderita oleh penderita kencing manis di antaranya cepat lelah, selalu merasa haus dan lapar, serta jika mengalami luka akan susah sekali sembuhnya.
Di bawah ini diuraikan beberapa resep ramuan tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengobati kencing manis.


1. BUNGUR

Bungur ( lagerstromia speciosa ) adalah tanaman berbentuk pohon yang tingginya mencapai 5-25 m.
Batangnya umumnya bengkok, demikian juga dengan percabangan-nya.
Daunnya berbentuk jorong dengan panjang 24 cm dan lebarnya 12 cm.

Bunganya berbentuk malai yang panjangnya mencapai 40 cm, berwarna ungu.
Umumnya, tanaman ini banyak dijumpai sebagai peneduh jalan.
Selain jenis di atas, ada pula bungur yang bunganya merah muda, yaitu jenis lagerstromia indica.

Daun dan buah bungur mengandung plantisul, yaitu zat yang aktivitasnya seperti insulin.
Menurut hasil penelitian, daun bungur yang sudah tua sebanyak 20 g.
Jika direbus dalam 100 ml air selama 45 menit dan diminum, memiliki kekuatan 6-6,7 unit insulin.
Sebenarnya, seluruh bagian tanaman bu-ngur bisa digunakan untuk obat kencing manis, tetapi yang terbaik adalah daunnya yang sudah tua.

Cara membuat ramuan :

Siapkan 30 g daun bungur tua yang masih segar dari jenis bungur yang berbunga ungu, lalu direbus dalam 150 ml air selama kurang lebih 1 jam.
Air rebusannya itu kemudian dibagi tiga untuk diminum tiga kali sehari masing-masing 50 ml.
Meminumnya sebaiknya sete-ngah atau satu jam sebelum makan.
Ini dilakukan tiap hari sampai penyakit kencing manisnya sembuh.








2. SALAM

Salam ( eugenia polyantha ) Adalah tanaman berupa pohon yang tingginya mencapai 25 m.
Tumbuhan dari suku myrtaceace ini tersebar mulai dari Burma sampai dengan Pulau Jawa.
Di daerah Jawa, tanaman ini sering disebut manting.

Di daerah Madura dan Sunda, disebut salam, sedangkan di Sumatera disebut meselengan.

Daun tumbuhan ini berbentuk lonjong, berbau sedap jika diremas sehingga banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.
Buahnya berbentuk bulat dan berwarna merah jika sudah tua.

Cara membuat ramuan :

Daun salam sebanyak 75-100 gr direbus dalam tiga gelas air hingga tinggal setengahnya. Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring, lalu diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.

Hari berikutnya, daun salam yang telah direbus itu ditambah air sama banyak,

direbus lagi sampai tinggal setengahnya.
Air rebusannya di-minum lagi dengan cara yang sama.
Hari ketiga, daun salamnya diganti dengan yang baru, lalu direbus lagi, dan diminum kembali seperti cara tersebut di atas.
Hal itu dilakukan sampai kadar gula dalam darah kembali normal.

3. JUWET ATAU JAMBLANG

Tanaman juwet atau jamblang ( syzygium cumini ),

Berupa pohon yang batangnya bergaris tengah 60 cm dan tingginya bisa mencapai 15 m.
Buah juwet berwarna biru keungu-unguan (juwet biasa) atau hitam (juwet ireng2).

Di samping yang berbuah biru dan hitam tersebut, ada pula varietas yang buahnya berwarna ungu (juwet daging), bahkan ada pula yang berwarna putih (juwet bawang).

Biji juwet mampu menyembuhkan gejala "lama sekali sembuhnya luka". Diduga, glukosida phytomelin dalam biji juwet mampu mengurangi kerapuhan pembuluh-pembuluh darah kapiler sehingga luka-luka yang ada bisa cepat sembuh.
Selain itu, biji juwet juga mampu mengatasi gejala mudah lelah dan kurang tenaga.
Diduga, alfa-phytosterol dalam biji itu, yaitu sejenis sterol yang bersifat anticholesteremik, mampu mencegah kelebihan kolesterol.
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah penderita kencing manis, membuat kadar kolesterol yang masih rendah saja sudah seperti kondisi parah.

Seolah-olah darah itu sudah kebanyakan kolesterol sehingga tugas darah terganggu.
Akibatnya, pembangkitan tenaga hasil oksidasi zat makanan menjadi energi akan macet, berkuranglah tenaga dan penderita akan merasa lesu.

Cara membuat ramuan :

Sebuah biji juwet bawang atau 15 biji juwet biasa ditumbuk halus, lalu direbus dalam dua gelas air.
Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit dan jumlah yang ada harus dihabiskan sepanjang hari.
Bisa diangsur dengan minum tiga kali sehari, boleh juga dua kali sehari.
Pemberian jamu ini mungkin diperlukan 2-3 hari.

Pengobatan dihentikan kalau badan sudah merasa segar, tidak lesu, dan kekurangan tenaga lagi.
Perlu diketahui bahwa biji juwet hanya mengobati gejala kencing manis, sedangkan kekurangan insulin yang menjadi penyebab utama penyakit ini tidak bisa diatasi biji juwet sehingga di samping meminum ramuan biji juwet ini, penderita kencing manis juga harus mengurangi makan makanan berkarbohidrat tinggi.

Jika produksi hormon insulin oleh tubuh sudah normal kembali, jamu juwet dan diet karbohidrat bisa dihentikan.

4. PARE ATAU PARIA

Pare (momordica charantia) termasuk golongan sayuran buah.
Pare termasuk tumbuhan merambat yang memerlukan penopang para-para atau tumbuhan lain sehingga tanaman ini memiliki alat penopang yang berbentuk pilin.

Ada tiga jenis pare yang biasa ditanam orang yaitu pare putih, pare hijau, dan pare ular.
Pare putih buahnya besar, berbentuk bulat panjang, warnanya putih, dengan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar.
Pare hijau berukuran lebih kecil, berbentuk lonjong, dan permukaan kulitnya berbintil-bintil halus.

Sedangkan pare ular berukuran sekira 60 cm panjangnya, berbentuk bulat, berwarna hijau dengan belang-belang putih mirip kulit ular.
Permukaan kulitnya halus, tidak ada bintil-bintilnya.

Sama halnya dengan juwet, pare ini hanya mengobati penderita kencing manis yang masih dalam tahap ringan dan penyembuhannya tidak bergantung pada suntikan insulin.
Biasanya, penderita pada tingkat ini masih memiliki kelenjar pankreas yang masih bisa menghasilkan hormon insulin. Diduga zat yang dapat menurunkan kadar gula darah dalam buah pare ini adalah sejenis glukosida, yaitu momordisin.

Cara membuat ramuan :

Buah pare diparut atau dihaluskan, lalu diambil ekstrak perasan buahnya.
Perasan ini diminum tiga kali sehari sampai kadar gula darah kembali normal.


5. UBI JALAR

Ubi jalar ( ipomea batatas ) yang umbinya merah, menurut hasil penelitian, mampu menggantikan 6,76-06 unit insulin.
Penderita kencing manis dapat mengonsumsi 300 gr pucuk daun ubi jalar setiap hari sebagai lalapan. Akan tetapi, untuk penderita kencing manis yang memiliki juga sakit mag, sebaiknya jangan memilih resep daun ubi jalar ini.
Pilih saja resep dari buah pare, biji juwet, atau dari daun bungur.

Selamat mencoba !

--- oo0oo ---


2. KHASIAT LIDAH BUAYA :

LIDAH buaya (Aloe vera) adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, dari ringan sampai berat.
Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.
Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati penyakit-penyakit seperti bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Saat ini lidah buaya dipercaya berkhasiat mengobati maag, tukak lambung, rematik, diabetes, kanker, juga hepatitis.
Bahkan ada orang-orang yang sudah merasakan manfaatnya untuk mengatasi stres dan kecanduan.

Di Kalimantan Barat khususnya Pontianak, produk segar maupun olahan dari lidah buaya bisa dijumpai dalam bentuk minuman segar, selai, dodol, sop, rendang, dan manisan.

Ampuhnya lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia.
Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian secara proksimat terhadap lidah buaya, menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa unsur utama dari cairan lidah buaya-yang diburu sebagai komoditas bisnis bernilai ekonomis tinggi-adalah aloin, emodin, resin, gum, dan unsur lain seperti minyak atsiri.
Selain itu diketahui pula banyak vitamin terkandung di dalamnya seperti vitamin A, B1, B2, B12, C dan E.

Kumpulan enzim antara lain amilase, catalase, cellulase, carbexypeptidase, carpoxyhelclase, bradyknase, memperkaya khasiat lidah buaya yang berfungsi sebagai penyeimbang kerja zat gizi lainnya.

Lidah buaya juga mengandung beberapa asam amino seperti arginin, asparagin, asam aspartiat, serin, glutamin, treonin, isin, urosin, pheniialanin, prelin, histidine, leusin, dan isoleusin, yang diketahui berfungsi sebagai pembangun sel-sel dan jaringan tubuh.
Terdapat pula sekumpulan mineral makro dan mikro yaitu kalsium, magnesium, polassium, sodium, besi, seng, dan kromonium yang memang diperlukan tubuh.

Guna mendapatkan asupan lidah buaya secara massal dalam bentuk olahan, industri farmasi telah meramunya sebagai bahan antibiotik.
Bagi industri kosmetika, lidah buaya dipakai untuk bahan produk-produk krim cukur, pelindung matahari, pelembab kulit, pembersih muka, penyegar, masker, lipstik, deodoran, dan hair conditioner.


--- oo0oo ---


3. KHASIAT BENGKUANG :

Tanaman bengkuang ( Pachyrrhizus erosus ) dikenal baik di masyarakat Indonesia.
Umbi tanaman bengkuang biasa dimanfaatkan sebagai buah atau bagian dari beberapa jenis masakan.

Umbi bisa dimakan segar, dibuat rujak, atau asinan.
Selain itu, tanaman bengkuang sering juga ditanam sebagai pupuk hijau atau untuk penutup tanah di perkebunan teh.

Bengkuang ternyata memiliki khasiat sebagai obat.
Kegunaan bengkuang antara lain untuk mengatasi penyakit kulit, diabetes, demam, eksim, sariawan, dan wasir.

Bengkuang mulanya berasal dari Amerika tropika, kemudian menyebar ke seluruh daerah tropika lainnya.
Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon pada abad ke-17.
Sejak itu, bengkuang dibudidayakan di seluruh negeri.

Bengkuang merupakan tanaman terna merambat yang dibudidayakan terutama untuk

mengambil umbinya. Daun tanaman ini majemuk, beranak daun tiga.
Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya 15 sampai 25 centimeter.
Buahnya berbulu halus, berbentuk polong yang berisi empaat sampai sembilan biji.

Umbi akarnya berwarna putih, berbentuk gasing, kulitnya mudah dikupas.
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan stek batang, umbi, maupun biji.
Bengkuang banyak dibudidayakan di Jawa dan Madura, di dataran rendah.

Untuk memperoleh umbi yang baik bunga harus selalu dibuang.
Setelah satu sampai tiga minggu ditanam, biji mulai berkecambah.
Pada beberapa varietas seperti bengkuang gajaha, bengkuang sudah dapat dipanen ketika berusia empat sampai lima bulan.
Tetapi, ada yang dipanen sampai berusia tujuh bulan yaitu bengkuang badur.
Umumnya, bengkuang dipanen ketika berumur enam sampai sebelas bulan.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon, rotenon,

avitamin B1 dan C. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah akar atau umbi, biji, dan tangkai.

Bengkuang bisa digunakan untuk pemakaian obat luar dan dalam.
Untuk pemakaian luar, bengkuang secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Pada pemakaian dalam, bengkuang dikupas kulitnya lalu dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.

Mengatasi penyakit kulit, biji bengkuang dan belerang ( masing-masing secukupnya ) dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

Jika mengidap diabetes, satu atau dua bengkuang diparut lalu disaring dan diminum setiap pagi dan malam hari.

Sebagai obat demam, umbi bengkuang dikupas kulitnya lalu dibuat manisan dan dimakan.
Mengatasi eksim, umbi bengkuang dikupas kulitnya dan dimakan secara langsung.
Lakukan secara rutin empat kali seminggu.

Jika terkena sariawan, umbi bengkuang dikupas lalu tambahkan air dan madu secukupnya lalu dijus dan diminum.
Mengatasi wasir, satu buah bengkuang dijus lalu diminum tiap bangun tidur pagi.


--- oo0oo ---


4. KHASIAT JINTEN :

Jintan putih ( cuminum cyminum ) dalam kehidupan sehari-hari sering
digunakan untuk memasak.
Di samping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan
obat-obatan tradisional.
Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik, menyegarkan.

Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk,
seperti misalnya di daerah India utara dekat kaki pegunungan Himalaya.
Di Indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik.
Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan
bertumpuk.
Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil.
Bentuk daun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip
benang-benang kaku dan pendek.
Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna
kuning tua
ditopang oleh tangkai yang agak panjang.

Nama lokal :

Jintan Putih (Indonesia),
Jinten Putih (Jawa),
Ginten (Bali);
Jinten Bodas (Sunda),
Jhinten pote (Madura);
Jeura engkut, Jeura putih (Aceh),
Jinten pute (Bugis).

Penyakit yang dapat diobati:

Sakit Jantung.

Bahan :
1 sendok the biji jintan putih,
1 siung bawang merah,
7 pasang biji kemukus,
6 lembar daun sirih.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus,
kemudian ditambah 4 sendok makan air masak dan diperas serta disaring.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore secara teratur.

Haid tidak lancar.

Bahan :
1 sendok the biji jintan putih,
2 biji cengkeh kering,
½ potong biji pala,
1 rimpang kunyit,
1 buah kapulaga,
1 potong gula aren,
1 sendok makan gula pasir,
2 lembar daun srigading.

Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 2 ½ gelas air sampai
mendidih,
kemudian di saring.
Cara menggunakan : diminum lima hari sebelum tanggal haid.

Jamu Putri.

Bahan :
1 sendok the biji jintan putih,
1 rimpang kunyit,
1 genggam bunga delima.

Cara membuat : semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian disedu
dengan 1 gelas air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa

Sulit Tidur.

Bahan :
1 sendok the biji jintan putih,
3 potong kangkung sayur,
2 lembar daun pegagan
¼ sendok makan ketumbar.

Cara membuat : Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum menjelang tidur.


--- oo0oo ---


5. KHASIAT APPLE :

Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa apel, seperti buah-buahan lain,
kaya akan serat, fitokimia, dan flavonoid.
Hanya saja, menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat,
apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan
lain.

Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko kena penyakit
kanker paru-paru sampai 50 persen.
Selain itu ada kabar baik untuk kaum pria.
Hasil penelitian Mayo Clinic di Amerika Serikat pada tahun 2001
membuktikan bahwa quacertin, sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel,
dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.

Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan
kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat
pembuluh darah.

Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah.
Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL,
High Density Lipoprotein),
yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Tidak hanya itu, kandungan pektin (serat larut yang dikandung buah-buahan
dan sayuran),
telah diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.
Secara spesilik pada sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel
ditemukan
asam D-glucaric yang berinanfaat mengatur kadar kolesterol.

Disebutkan dalam penelitian tersebut, jenis asam ini mampu mengurangi
kolesterol sampai 35 persen.
Kadar kolesterol yang terjaga dan zat antioksidan akan melindungi tubuh dari
serangan jantung dan stroke.

Ini terbukti pada sebuah studi di Finlandia tahun 1996, bahwa orang yang
pola makannya mengandung fitokimia,
berisiko rendah untuk kena penyakit jantung. Penelitian lain, sebagaimana
dikutip The British Medical Journal
mengungkapkan bahwa apel juga mencegah terjadinya stroke.

Zat fitokimia yang terdapat pada kulit apel ini, menurut sebuah penelitian
di Cornell University Amerika Serikat,
bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43 persen.
Fitokimia dan flavonoid secara bersama-sama dilaporkan juga menurunkan
jumlah kejadian kanker paru-paru.

Sementara itu, sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris, menunjukkan bahwa
konsumsi buah apel secara teratur
akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik.
Para peneliti yakin fungsi pernapasan akan lebih baik karena kandungan
fitokimia di dalam apel
meredam efek negatif oksidan yang merusak organ tubuh.

Kandungan serat apel ternyata terhitung tinggi, sebesar lima gram untuk
setiap buah berukuran sedang.
Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada kebanyakan produk
sereal. Serat ini bermanfaat
untuk melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan.

Buah ini hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan
sebagai menu
orang yang sedang berdiet. Keluhan seperti sembelit pada orang diet,
tidak akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari
menunya.
Meski bermanfaat mengatasi sembelit, buah apel juga punya khasiat meredakan
diare.

Ini menurut Miriam Polunnin dalam bukunya Healing Foods. Menurut buku
tersebut,
apel sangat bermanfaat untuk pencernaan.

Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan manfaat lain apel.

Konowalchuck menyebutkan bahwa sari buah apel terbukti ampuh melawan
berbagai serangan infeksi virus.
Dengan sari apel, stamina dan kekebalan tubuh akan menjadi lebih baik.

Kondisi ini bisa menghindarkan tubuh dari serangan virus, terlebih pada saat
pergantian musim seperti sekarang ini.
Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas.

Apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin ini,
seperti ditulis Jurnal American Dental Association pada tahun 1998,
mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi
yang disebabkan oleh tumpukan plak.
Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegab infeksi saluran kencing dan
menurunkan risiko penyakit jantung.


--- oo0oo ---


6. KELADI TIKUS :
si pembunuh sel cancer !


Rasanya dunia kiamat. Begitulah perasaan seseorang bila divonis kanker.
Bayangan operasi ataupun kemoterapi yang akan dijalani.
Tapi sebelum itu terjadi, mengapa tidak mencoba ramuan keladi tikus?
Hasil penelitian di Malaysia menunjukkan umbi itu dapat membunuh serta
menghambat perkembangan sel kanker sekaligus menghilangkan efek buruk dari
kemoterapi.

Tanaman keladi tikus atau Typhonium flagelliforme (lodd) BL merupakan
tanaman ajaib.
Ini tak lain karena khasiat yang terdapat di dalamnya.
Bahkan keladi tikus yang di Malaysia juga dikenal dengan sebutan Rodent
tuber ini pun
sudah diteliti di Universiti Sains Malaysia.
"Di Indonesia, keladi tikus merupakan tanaman liar,
mirip gulma yang banyak ditemui di pinggir sawah.
Biasanya para petani membuang tanaman tersebut," jelas Yellia Mangan,
seorang herbalis.
Namun setelah dilakukan penelitian di Malaysia, tanaman tersebut menjadi
populer.

Menurut Prof. K.L. Chan dari University Sains Malaysia (USM),
ekstrak dari keladi tikus yang tingginya sekitar 25-30 cm ini
akan lebih efektif bila dalam kondisi masih segar.
Hasil penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa ekstrak dari akar juga
efektif untuk kanker prostat.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Lam Siew Hong di USM
menyebutkan
bahwa terjadi peningkatkan aktivitas antibakteri dalam darah ikan lele.